Di tengah-tengah keterbatasan pemerintah dan dunia Usaha dalam menyerap para lulusan perguruan tinggi, kehadiran para entrepreneur guna membangun bangsa yang mandiri, menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Maka tak salah jika pakar ekonomi dunia, David Mc Clelland berpendapat bahwa diperlukan para entrepreuneur untuk memakmurkan bangsa.
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Dudung Juhana menuturkan, secara persentase terhadap jumlah penduduk, kuantitas wirausahawan Indonesia saat ini masih di bawah negara-negara ASEAN. ”Di Singapura, jumlah wirausahawannya 7 persen dari jumlah penduduk, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Indonesia 3,3 persen. Itupun didominasi tamatan SLTA ke bawah. Padahal, dari sisi pasar, Indonesia adalah yang terbesar di ASEAN, dengan proporsi lebih dari 30 % populasi kawasan ASEAN,” ucapnya, di Bandung, Jumat (22/12/2017).
Dudung menambahkan, kurangnya pemahaman tentang bisnis entrepreneur adalah salah satu faktor penyebab banyaknya entrepreneur sulit berkembang. Di sisi lain hasil survei Global Entrepreneurship Monitor tentang keinginan untuk berwirausaha, Indonesia menduduki ranking ke- 2 setelah Filipina.
”Karena itulah, kami, STIE Pasundan, akan mengambil peran guna mengatasi permasalahan tersebut di atas. Berbagai perubahan yang terjadi baik di lingkup internasional, regional, maupun nasional, menghadapkan STIE Pasundan pada pilihan untuk terus berbenah memperbaiki diri. Setelah melalui proses yang cukup panjang dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari kalangan mahasiswa, alumni, staf edukatif, staf administratif, tenaga kependidikan, DUDI, dan YPT Pasundan, maka senat akademik STIE Pasundan menetapkan visi STIE Pasundan. Visi kami, pada tahun 2030 di tingkat nasional, STIE Pasundan menjadi sekolah tinggi unggulan dalam pengembangan entrepreneur yang berlandaskan kepada nilai budaya Sunda dan nilai keislaman,” ujarnya.
Dengan target itu, kata Dudung, STIE Pasundan akan berusaha keras merancang dan melengkapi berbagai sumberdaya pendidikan guna memberikan pengalaman belajar terhadap para mahasiswanya yang sesuai dengan visi dan misi STIE Pasundan. ”Dengan demikian, ke depan diharapkan dapat melahirkan lulusan yang memiliki karakter, sikap, dan spirit entrepreneur. Lulusan yang nyunda tur Islami serta siap bekerja demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia tercinta,” ucapnya.
Terkait lulusan, hari ini, Sabtu (23/12/2017) di Hotel Harris Jalan Peta, Kota Bandung, STIE Pasundan akan mewisuda 611 orang lulusannya dari program pascasarjana magister manajemen (167), sarjana (manajemen 229, akuntansi 193), dan akuntansi diploma tiga (22), untuk tahun akademik 2017/2018. Untuk pascasarjana, ada dua orang dengan IPK tertinggi (3,86) yaitu Frans Dirman dan Jefry Romdonny. Untuk Manajemen S1 ada Dian Dianti (3,85), Akuntansi S1 Sri Astuti (3,88), dan Akuntansi D3 Amalia Sholeha (3,75).
Acara akan dihadiri sejumlah undangan antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari, Koordinator Kopertis Wil. IV Jabar dan Banten Uman Suherman, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Uu Rukmana, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Makbul Mansyur beserta jajarannya, Rektor Universitas Pasundan sekaligus Ketua APTISI Jabar Eddy Yusuf, dan lainnya. ”Kepada para lulusan, saya atas nama civitas akademika STIE Pasundan, menyampaikan selamat dan turut bangga atas prestasi yang saudara raih saat ini. Harapan kami, saudara dapat segera mengamalkan ilmu pengetahuan sesuai dengan profesi masing-masing secara lebih bertanggungjawab dan berkualitas. Selanjutnya citra STIE Pasundan akan melekat terus pada perilaku dan kinerja saudara. Karenanya kami titip jagalah nama baik almamater tercinta ini,” ujar Dudung.